Thursday, September 21, 2017

Gerobak Dorong

Dua buah rodamu berputar
Memudahkan susunan kayu penuh beban berjalan
Dua buah keranjang rotan ku bawa bersamaan
Menyeimbangkan sebilah kayu ku pikul diam

Kau tatap aku tajam
Disaat orang-orang datang kepadaku
Disaat orang-orang merasa senang akan keberadaanku
Dan tak lagi hiraukan akan dirimu

Marahmu karena rasa cemburu, tak hiraukan kebaikan yang ada pada diriku
Kau hina aku didepan mereka dengan mudahnya
Lambat laun semua pergi dan tak hiraukan lagi keberadaanku disini

Kau membuat hidupku jadi tak berguna
Kau pupuskan harapan dan impianku
Hanya karena kau tak suka denganku
Kau renggut semua kebahagian dengan menjauhkan semua dariku

Tanpa pernah kau tahu
Kita memikul beban yang berbeda
Kau berjalan dengan bantuan roda
Sedang aku berjalan dengan telapak kaki yang penuh luka
Akibat menahan beban berat dipundak

Puisi Karangan : Armajayanti_N

Penjabaran : Seorang pedagang buah yang tergolong memiliki keuangan yang cukup berjualan dengan menggunakan gerobak merasa sangat iri dengan seorang kakek penjual buah yang hanya berjualan menggunakan keranjang rotan dan dipikul kemana-mana karena pedagang tersebut lebih ramai dagangannya. Alhasil pedagang buah dengan gerobak tersebut memfitnah dan menjelek-jelekan saingannya itu sehingga dagangannya sepi. Sang pedagang keranjang pikul tersebut kini harus menderita karena tidak memiliki biaya pengobatan untuk cucunya yang sedang sakit
akibat dagangannya tak laku lagi.

Monday, September 11, 2017

Secangkir Masa Lalu

Matahari kian meninggi
Menandakan telah datangnya sang fajar
Silau terang cahayanya
Membangunkanku dari indahnya mimpi

         Kembali ku teringat akan dirimu
         Seolah membuka luka pedih di hati
         Hati yang pernah mencintai
         Namun hancur karena dihianati

Ku ambil sebuah cangkir penuh kenangan
Ku ambil kopi dan ku tuangkan air panas
Sepanas hatiku saat melihatmu dengannya
Dan meninggalkanku tanpa rasa bersalah

         Kuhirup aroma menenangkan
         Membuat beban dikepala hilang berterbangan
         Ku aduk dengan penuh perasaan
         Bagaikan sakitku larut bersamaan

Kini kau yang menemaniku disetiap aku terjaga
Bukan lagi dia atau mereka
Yang hanya bisa memberi janji manis
Namun pahit kenyataannya

Hitammu tak sehitam hidupku
Pahitmu tak sepahit kisahku
Namun sedikit rasa manismu
Itu mampu membuat tenang belenggu jiwaku

Ada ketenangan disetiap tegukan
Membuatku lupa akan tujuan
Tujuan yang telah lama aku ragukan
Pergi meninggalkan dunia yang kejam

Kini tak lengkap hariku tanpa meminummu
Kau bagaikan candu baru dalam hidupku
Kini aku tahu bahwa hitam tak selalu jahat
Dan semanis apapun kopi tetaplah kopi, tidak akan pernah berubah menjadi susu.

Puisi Karangan : Armajayanti_N