Pada suatu hari yang cerah,
ada seorang gadis muda berjilbab yang bernama aisyah sedang membaca buku di
perpustakaan sekolahnya. Sekarang ia kelas 2 smkn 99 jakarta. Aisyah sangat
senang membaca buku beraliran islam. Tanpa ia sadari, ada seorang laki-laki yang
sedang memperhatikannya. Ternyata laki-laki itu adalah kakak kelas aisyah yang
bernama adam . Adam baru menyadari kalau ada adik kelasnya yang tak pernah ia
kenal. Kringgggg…… bel masuk pun berbunyi, aisyah segera kembali ke kelasnya.
Aisyah berjalan melewati kelas adam. Karna penasaran, adam pun menanyakan nama
aisyah kepada teman-temannya. Tapi ia belum puas kalau belum mendapat nomer hp
aisyah. Akhirnya adam meminta nomer hp aisyah kepada teman-teman aisyah.
Awalnya teman aisyah tidak mau memberikan nomer aisyah, tapi karna adam sangat
penasaran, akhirnya adam meminta sendiri nomernya. Sepulang sekolah adam
menunggu aisyah di depan kelasnya. Saat bel pulang berbunyi, langsung saja adam
memanggil aisyah. “hay aisyah.” Panggil adam saat aisyah keluar dari kelasnya.
Aisyah menjawab “iya kak, kakak manggil saya? ada apa ya kak?”. “oh tidak ada
apa-apa, nama kamu benar aisyah kan? Kakak boleh minta nomer kamu tidak?” balas
adam lagi. “iya benar, hmm,,, untuk apa kakak meminta nomer saya?” seru aisyah.
Adam menjawab “kakak ingin silaturahmi saja sama kamu. Tidak boleh ya?”. “oh
bukan begitu kak. Boleh-boleh saja, ini nomer saya, yasudah, saya duluan ya
kak, saya sudah di tunggu teman” kata aisyah. Aisyah pun memberi nomernya
kepada adam. Adam pun sangat senang dan berkata “ok, terima kasih, kamu mau
pulang ya? Mau bareng kakak tidak?”. Aisyah pun menjawab “ oh tidak usah
repot-repot kak, saya lebih senang pulang jalan bersama teman-teman”. “Yasudah
kalau begitu hati-hati di jalan ya” kata adam. Mereka pun berpisah dan segera
pulang. Sesampai di rumah, adam langsung sms aisyah, untuk memastikan benar
atau tidaknya nomer tersebut. Tak lama kemudian, adam dan aisyah pun smsan.
Sejak saat itu mereka berdua mulai akrab dan sering bertemu dan bertegur sapa
di sekolah.
Setiap istirahat
pertama mereka selalu membaca buku bersama di perpustakaan. Adam merasakan ada
sesuatu dalam hatinya. Aisyah sangat pemalu, karna itu setiap di ajak pulang
bersama adam, aisyah tidak pernah mau. Sampai pada suatu hari aisyah sedang lewat
di depan kelas adam, dan adam memanggilnya. “aisyah, tunggu sebentar”. Aisyah
pun menoleh dan berhenti “ada apa ya kak?” tanya aisyah. “nanti kamu mau pulang
bersama kakak tidak?” kata adam. Aisyah pun menjawab “ tidak, terima kasih kak,
aku ingin pulang bersama teman-teman”. Dengan tersenyum adam menjawab “yasudah
kalau kamu tidak mau bareng kakak, tidak apa-apa”. “maaf ya kak saya tidak bisa
pulang bersama kakak” kata aisyah sambil berjalan meninggalkan adam. Setelah
aisyah masuk ke kelasnya, adam di tanya oleh temannya. “lo bener-bener suka
sama dia dam?” tanya teman adam. Adam menjawab “iya, gw juga gak tau kenapa,
setiap gw deket sama dia, gw tuh merasa tenang dan ada suatu rasa yang gak
pernah w rasain sebelumnya”. “yaudah kalo gitu lo perjuangin terus tuh cinta
lo, jangan sampe lo kehilangan cinta sejati lo” kata teman adam. Adam pun
tersenyum dan berkata “pasti,. Pasti gw pertahanin cinta gw ini ke dia”.
Aisyah dulu pernah pacaran,
tetapi ia disakiti dan di tinggal pacarnya. Sejak saat itu aisyah tidak mau
pacaran lagi dan ingin memperdalam ilmu agamanya. Karna aisyah berfikir, buat
apa pacaran kalau kita tidak menikah, lebih baik langsung menikah saja.
Sedangkan adam, dulu juga pernah pacaran, tetapi ia tidak pernah sayang dengan
pacarnya. Adam hanya sekedar suka sama pacarnya. Tetapi, Sejak bertemu dengan
aisyah, ia baru pertama kali merasakan rasa yang membuat ia tidak bisa
melupakan aisyah. Aisyah selalu hadir di dalam mimpinya, di setiap ia mau
makan, dan di setiap ia melamun. Rasanya adam sangat menyayangi aisyah dan
tidak mau kehilangan aisyah.
Di suatu hari saat jam
istirahat adam sedang ngobrol dengan aisyah di depan perpustakaan, “aisyah,
boleh tidak kakak bertanya sama kamu?” kata adam kepada aisyah. Aisyah menjawab
“boleh kak, memangnya kakak mau tanya apa?”. “kamu kenapa sampai sekarang tidak
mau pacaran lagi? Sebelumnya maaf ya, kakak tidak bermaksud apa-apa, kakak
hanya ingin tau” tanya adam. Dengan tersenyum aisyah menjawab “aku tidak mau
pacaran karna aku tidak ingin berbuat dosa, aku ingin mengikuti ajaran agama
kak”. Mendengar jawaban aisyah, adam merasa sudah tidak mempunyai harapan lagi.
Setelah itu terdengar bel masuk. Adam berjalan mengantar aisyah ke kelasnya.
Sempai pulang sekolah, adam terus memikirkan hal ini, bahkan sampai tengah
malam. Ia pun shalat malam agar di beri ketenangan hati. Selesai shalat adam
berdoa dan berfikir “ aku sangat sayang kepada aisyah, aku tidak mau kehilangan
dia. Tapi aku juga tidak bisa memilikinya. Ya Allah apa yang harus aku lakukan?
Apabila ia jodohku, maka satukanlah kami, tetapi kalu ia bukan jodohku,
jauhkanlah aku darinya”. Akhirnya setelah sekian lama berfikir, adam memutuskan
untuk tetap menjaga aisyah walaupun ia tidak bisa memilikinya.
Esok harinya, ia menemui
aisyah dan memberikan aisyah sebuah buku yang di belinya beberapa hari lalu,
aisyah pun sangat senang dan berterima kasih kepada adam “terima kasih ya kak,
aku memang sedang mencari buku ini”. “iya sama-sama, kakak senang kalau kamu
senang, eh udah azan tuh, kita shalat dulu yuk” kata adam. Dengan gembira
aisyah pun menjawab “iya kak kita shalat dulu”. sebenarnya setiap jam istirahat
shalat, adam ingin sekali shalat berjamaah dengan aisyah, walaupun bukan ia
yang menjadi imam, tetapi ia jarang berjamaah dengan aisyah karena aisyah sering
terlambat turun, sebab ia harus menyelasaikan tugasnya yang banyak. Adam selalu
perhatian kepada aisyah walaupun ia tidak bisa memilikinya. Bagi adam sayang
tidak harus memiliki, yang terpenting adalah ia tetap bisa bertemu dengan
aisyah. Adam selalu berdoa di setiap shalatnya agar ia di jodohkan dengan
aisyah. Selesainya ia shalat, adam sering bermain futsal bersama
teman-temannya. Diam-diam aisyah memperhatikan adam, ia tersenyum melihat adam
tertawa. Tanpa ada yang mengetahui, sebenarnya aisyah mempunyai perasaan kepada
adam, tapi ia ingin membuang rasa itu karena ia tidak ingin terjerat cinta
lagi. Tetapi sesulit apapun ia mencoba untuk melupakan adam, aisyah tidak
pernah bisa untuk melupakannya.
Di sekolah adam belajar
dengan serius karna ia akan menghadapi ujian nasional. Aisyah selalu membuat
adam menjadi semangat belajar. Aisyah dijadikan motivasi adam untuk selalu giat
belajar dan beribadah. Saat ujian pun tiba. Adam mengerjakan soal dengan
hati-hati karna ia tidak mau gagal dalam ujian ini, dan itu semua demi orang
tua serta gadis yang sangat ia cintai. Akhirnya saat pengumuman, adam di
nyatakan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Adam sangat bersyukur dan
gembira. Mendengar hal itu, aisyah pun ikut gembira. Tetapi aisyah juga sedih
karna tidak dapat bertemu dengan adam lagi. Tapi adam menghibur aisyah dengan
cara berkata kalau ia akan sering-sering menemui aisyah. Aisyah cukup merasa
terhibur, dan adam juga akan selalu menjaga aisyah dalam keadaan jauh. Setelah
lulus, adam ingin melanjutkan kuliah. Ia mencari universitas yang bagus tetapi
tidak jauh dari rumahnya, agar ia bisa sering-sering mengunjungi aisyah. Adam
kuliah sambil kerja untuk mengumpulkan tabungan. Sesekali adam memberikan
aisyah hadiah dari hasil kerjanya.
Sejak adam lulus, aisyah
merasa sepi karna tidak ada lagi yang menemaninya. Sampai pada suatu hari ada
seorang laki-laki seumurannya datang mendekati aisyah yang sedang membaca buku
di depan taman sekolahnya. Laki-laki itu bernama alif. Alif sudah mengenal
aisyah sejak mereka kelas satu smk, hanya saja ia dulu tidak terlalu kenal
dengan aisyah. Alif mulai mengenal dekat aisyah sejak ia satu kelompok dengan
aisyah pada saat studi tour. Alif menghampiri dan bertanya kepada aisyah “ hai
aisyah, gw boleh duduk di sini enggak?”. Aisyah menjawab “ boleh, ada apa ya?”.
“enggak ada apa-apa, Cuma mau ngobrol sama lo aja, eh gw boleh nanya gak? ”
kata alif. “oh, dikirain ada apa, boleh mau tanya apa?” kata aisyah. “kakak
adam itu pacar lo ya?” tanya alif. Aisyah menjawab “kak adam itu bukan pacar
gw, lagian gw gak mau pacaran dulu”. Alif terdiam sebentar dan berkata “oh, lo
gak mau pacaran dulu toh”. Sebenarnya aisyah menyimpan perasaannya hanya untuk
adam. Dan diam-diam alif pun mengagumi aisyah, namun ia menyembunyikan hal itu.
Bel masuk sudah terdengar, aisyah dan alif pun mengakhiri perbincangannya dan
kembali ke kelas masing-masing.
Semakin lama aisyah dan alif
pun semakin dekat. Tapi kedekatan mereka di ketahui oleh adam. Adam merasa
cemburu karena ada laki-laki lain yang mendekati aisyah. Sebisa mungkin ia
selalu menemui aisyah agar aisyah tidak melupakannya. Sesekali adam mampir ke
rumah aisyah mengantarkan buku untuk aisyah. Namun, alif pun pernah ke rumah
aisyah dengan alasan untuk menannyakan tugas. Walaupun alif sangat baik kepada
aisyah, tetapi aisyah tetap tidak mempunyai perasaan apapun kepada alif. Aisyah
hanya menganggap alif sebagai temannya. Sampai pada suatu hari aisyah di ajak
adam pergi ke toko buku. Setelah meminta izin kepada kedua orang tua aisyah,
adam pun pergi bersama aisyah. Saat di toko buku, adam menannyakan tentang
kedekatan aisyah dengan alif. Adam bertanya “aisyah, sudah seberapa dekat kamu
dengan alif?”. Aisyah menjawab “aku hanya sekedar temenan sama alif kak”.
“apakah kamu mempunyai perasaan yang special kepadanya aisyah?” tanya adam
lagi. Aisyah terdiam sebentar dan menjawab “aku tidak punya perasaan apa-apa ke
dia kak, aku hanya menganggap dia sebagai temanku”. Mendengar jawaban itu, adam
pun lega dan tenang.
Bertahun-tahun adam dan
aisyah bersahabat. Sampai mereka berdua sudah bekerja, dan dewasa. Perasaan
adam kepada aisyah tidak pernah hilang, justru semakin kuat. Begitu pun dengan
aisyah. Adam tidak pernah merespon jika ada wanita lain yang suka padanya, ia
hanya sayang pada aisyah walaupun aisyah bukan miliknya. Adam selalu bekerja
dengan giat dan tidak pernah lupa untuk beribadah.
Sampai pada suatu hari, adam
meminta izin kepada orang tua aisyah untuk mengajak aisyah makan di luar. Orang
tua aisyah pun mengizinkannya asal tidak boleh pulang terlalu malam. Akhirnya
adam mengajak aisyah makan di suatu tempat dan ngobrol dengannya. “aisyah,
apakah kamu masih belum mau pacaran?” tanya adam. Aisyah menjawab “ iya kak,
aku tidak mau pacaran, karna pacaran itu haram”. Adam berkata lagi “ aisyah,
aku sayang sama kamu. Apakah kamu mau menikah denganku aisyah?”. Aisyah kaget,
lalu ia berkata “apa yang membuat kakak mau menikahi aku?”. “aku sangat
mencintaimu aisyah, aku mau menjadi imam yang baik untukmu” kata adam lagi.
Aisyah hanya tersenyum dan berkata “ aku memang selama ini tidak membutuhkan
pacar, tapi aku membutuhkan imam yang baik seperti kakak”. Mendengar jawaban
aisyah, adam sangat senang. Adam pun mengantar aisyah pulang, lalu ia pergi ke
rumah orang tuanya untuk membicarakan rencananya itu.
Keesokan harinya, orang tua
adam datang ke rumah aisyah untuk melamar. Lamarannya pun di terima orang tua
aisyah dengan senang hati, karena orang tua aisyah sudah mengenal dengan baik
adam. Orang tua adam dan aisyah pun berdiskusi tentang segala persiapan
pernikahan aisyah dan adam. Dan beberapa hari kemudian mereka menjalankan
pernikahan dan resmi menjadi suami istri. Kehidupan mereka berdua sangat
bahagia. Setiap hari mereka selalu shalat berjamaah. Mereka sangat bersyukur
kepada Allah S.W.T karna telah di beri nikmat yang sangat
banyak.
Selesai…
Blogwalking :)
ReplyDeletevisit & follow my blog pleasae
http://batavianist.blogspot.com