Saturday, April 8, 2017

Kesibukkanku Tidak Berarti..

        Sampai saat ini aku tidak tau apa tujuan hidupku sebenarnya. Aku tidak mengerti untuk apa hal yang selama ini telah aku jalani. Keinginanku hanyalah dapat membahagiakan kedua orang tuaku terutama ibuku. Tapi apa yang selama ini sudah aku lakukan? Aku hanya sibuk dengan urusanku sendiri. Dari pagi aku kerja lalu malamnya kuliah, kapan aku ada waktu walau hanya sekedar ngobrol dengan ibuku? Apa ini yang dimaksud membahagiakan? Dengan cara menyibukkan diri seperti ini? Lalu apa hasil dari kesibukanku selama ini? Aku hanya bisa menjawab Nothing! Dari dulu aku hanya menanamkan prinsip hidup bahwa jangan mencari ilmu hanya untuk mendapatkan materi / uang.

        Aku mencari ilmu untuk bertahan hidup, karena sebenarnya aku sangat ingin mengajar, namun di satu sisi aku tidak mungkin. Aku hanya ingin menjadi orang yang berguna di sekitar orang-orang yang ada disekitarku. Aku sejak smp sudah mulai aktif kegiatan karang taruna, lalu semakin dewasa semakin aku sibuk dan akhirnya terlupakan. Padahal itu adalah hal yang dapat membantuku menjadi orang yang berguna bagi lingkungan sekitar, semua itu hilang karena KESIBUKAN. Teman-temanku hilang juga karena kesibukan. Sejak sekolah aku sangat ingin menulis novel sendiri, namun rasanya aku tidak akan mampu melakukan hal itu.

        Aku pun ingin sekali mahir komputer, namun rasanya juga sulit sekali. Aku bukannya mau menyerah, namun aku bingung harus berbuat apa lagi. Aku sudah berusaha walaupun belum maksimal. Rasanya sangat memalukan sekali kalau aku berhenti sekarang. Mendadak aku tertarik dalam dunia bahasa, aku ingin sekali menguasai berbagai macam bahasa. Entah apa yang ada dipikiranku, aku tidak bisa menentukan apa sebenarnya yang aku inginkan. Aku hanya ingin menjadi orang yang berguna, dan orang berguna itu harus memiliki ilmu. Aku ingin orang mencariku karena butuh dengan ilmu ku, bukan apa yang aku miliki.

        Aku hanya mau dilihat sederhana, dan tidak tau apa-apa. Aku tidak pernah mementingkan gaya dan penampilan, bagiku itu semua tidak penting. Bukan berarti aku akan berpenampilan urakan, aku tetap sopan, walaupun tidak fashionable. Aku adalah tipe orang yang tidak suka hanya dengan satu hal. Aku suka beberapa hal sekaligus. Aku harus mendapatkan itu semua. Aku harus menguasai dunia komputer sekaligus belajar bahasa dan mencoba hal lain yang belum pernah aku pelajari. Sejak dahulu aku selalu menanamkan mindset bahwa walaupun aku tidak bisa, bukan berarti aku mau menjadi yang paling terbawah. Aku sangat tidak suka berada diurutan terbawah. Oleh karena itu, aku berusaha sebisa mungkin untuk hanya sekedar tahu, walaupun sebenarnya aku tidak bisa. Aku memiliki seorang adik laki-laki, dan aku tidak boleh memberikan contoh yang buruk kepadanya. Walaupun sebenarnya tidak ada satupun hal baik yang bisa aku contohkan kepadanya.

          Aku hanya ingin adikku satu-satunya itu menjadi orang yang pintar, aku dukung fasilitasnya asalkan dia mau belajar. Sering kali terpikir dalam benakku bahwa aku ingin ikut dalam kegiatan sosial yaitu mengajar anak-anak yang tidak mampu, namun lagi-lagi hanya karena kesibukkan aku tidak dapat menjalankannya. Aku bukannya tidak bersyukur atas pekerjaanku saat ini, namun aku sebenarnya sangat menginginkan pekerjaan yang waktunya lebih tetap lagi. Aku ingin agar aku memiliki banyak waktu untuk berbagi kepada yang membutuhkanku. Aku tidak bisa berhenti sekarang, karena hanya disinilah tempat kerja yang paling dekat dengan kampusku, walaupun jam kerjanya tidak beraturan.

         Tetapi pekerjaan inilah yang akan membantuku untuk mendapatkan gelar. Bersyukur adalah kata yang paling tepat saat ini. Walaupun terlihat sangat berat dalam menjalaninya, namun aku selalu menikmatinnya, setidaknya itulah yang akan membuatku sedikit tersenyum disaat kesibukkan membuatku sangat lelah. Aku ingin semua hal yang aku jalani secara bersamaan berjalan dengan seimbang, namun kenyataannya sangatlah sulit. Terkadang ada yang harus aku korbankan demi salah satu kesibukanku itu. Belum saatnya aku bahagia sekarang, aku hanya ingin bersantai di hari tua, bukan sekarang. Selama masih muda, aku ingin menyibukkan diriku sampai aku menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang berguna bagi manusia lain.