Friday, September 7, 2012

LAKI-LAKI IDAMAN



            Ada seorang anak laki-laki tampan dan rupawan yang bersekolah di  sebuah sekolah menengah pertama di daerah kampung ranggon. Lelaki ini bernama Ranto. Ranto baru menduduki bangku kelas dua SMP. Di kelas, Ranto dikenal sebagai anak yang rajin dan  pandai. Ia duduk bersama teman-teman dekatnya yang juga rajin dan pandai. Teman-temannya yakni Aji, Andi, Putro, Rama, dan Eja. Mereka selalu bermain bersama, baik di sekolah maupun di rumah. Hampir setiap jam istirahat mereka selau bermain bola bersama di lapangan sekolah.Di kelasnya, Ranto disayangi oleh para guru ternasuk guru Bahasa Inggris. Ia bernama Bu. Saras. Di sekolah, Bu Saras disukai hampir oleh semua murid. Sebab ia adalah guru yang sangat baik dan juga ramah. Selain itu Bu. Saras juga mau menjadi teman curhat untuk murid-muridnya. Karena usia Bu. Saras masih agak muda jadi ia bisa memberi bantuan atau jalan keluar yang terbaik untuk para murid yang curhat dengannya.
            Ranto mempunyai prestasi yang bagus di sekolahnya. Dari ia duduk di kelas satu, ia selalu mendapatkan ranking di kelasnya. Sampai sekarang dia juga masih mempertaankan prestasinya. Akan tetapi, Ranto pernah mendapat kasus pada pelajaran Agama. Ia tidak mengerjakan tugas dari gurunya. Gurunya itu bernama Pak. Suto. Selain sebagai guru Agama, Pak. Suto juga bertugas sebagai Guru BK (Bimbingan Konseling), sekaligus juga sebagai wali kelas di kelas Ranto.Pak Suto sudah dikenal oleh para murid di sekolah Ranto. Pak Suto terkenal sebagai guru paling menyebalkan di sekolah itu, sebab dia selalu membesar-besarkan masalah. Hmmm..,,sampai-sampai Cuma gara-gara Ranto tidak mengerjakan tugas darinya, Ranto mendapat surat panggilan untuk orangtuanya. Tidak Cuma Ranto saja yang mendapat surat panggilan, tetapi hampir semua teman-temannya juga dapat. Terkecuali murid kesayangannya yaitu Nissa, ‘Aii, dan Inda. Mereka bertiga, satu-satunya yang mengerjakan tugas.
            Pada suatu hari, seperti biasa, ranto bersama teman-temannya bermain sepak bola di lapangan sekolah. Diam-diam ada seorang siswi yang memperhatikan ranto. Ia bernama Ovi. Ovi memang sering sekali memperhatikan ranto. Diam-diam ovi ternyata mengagumi sosok ranto, yang pandai, soleh, dan ramah. Saat sedang assik memperhatikan ranto, ovi tidak sadar jika ada seorang siswa yang sedang memperhatikannya, yaitu sarni. Sarni adalah salah satu teman baik ovi. “ Nah, ketauan loe .., lagi ngeliatin siapa tuh .. ?” kata sarni meledek ovi. “ah enggak ,, apaan sih lo ..”. pasti lagi ngeliatin ranto yaa ,, ngaku ajah deh ..!!” balas sarni lagi. “kalo iya emangnya kenapa ..?? gak boleh ., kan Cuma ngeliatin” ucap ovi dengan ragu. “Oohh gitu, Cuma ngeliatin atau merhatiin ., kok gitu banget ngeliatinnya ., ampe gak kedip-kedip..” kata sarni terus meledek ovi. Karena sarni yang terus-terus meledek ovi dengan suara yang keras, maka perhatian ranto pun teralihkan kepada mereka. “ada apa sih..? kok bawa-bawa nama gw segala ..!!?” kata ranto menegur ovi dan sarni. “ah enggak kok , orang kita Cuma bercanda” kata ovi mengelak. “boong-boong ,, orang dari tadi ovi ngeliatin lo terus,, makanya gw ledekin aja deh ..”sahut sarni membalas. Karena malu akan perkataan sarni kepada ranto, akhirnya ovi pun pergi ke dalam kelas meninggalkan mereka berdua.
            Bel masuk pun berbunyi, seluruh siswa segera masuk kedalam kelasnya masing-masing. Karena ovi masih merasa malu atas kejadian saat istirahat tadi, ovi pun malu untuk menegur ranto lagi. Sarni meminta maaf kepada ovi dan berjanji tidak akan berbuat seperti itu lagi. Karena sarni merasa sangat bersalah kepada ovi, akhirnya sarni pun berbicara kepada ranto soal kejadian saat istirahat tadi. Ranto pun mengerti dan ingin membuat ovi bisa melupakan kejadian tadi. Awalnya ranto hanya menyapa, tapi lama-kelamaan ia menjadi sering ngobrol bersama. Ovi tentu sangat senang karena dapat berteman baik dengan ranto. Tetapi, perlahan-lahan rasa ovi yang dahulunya menyukai ranto, menghilang begitu saja. Mungkin karena ovi sudah cuckup mengenal ranto, dan menganggap ranto sebagai satu-satunya sahabat laki-laki yang ovi punya. Ia juga tidak mengerti mengapa ini bisa terjadi. Ranto memang sangat baik dan perhatian kepadanya. Tapi ovi tetap menganggap rasa yang ia miliki sekarang adalah rasa persahabatan. Begitu juga dengan ranto, ranto pun menganggap rasa itu hanya sekedar rasa persahabatan.
            Pada suatu hari, ranto curhat kepada ovi tentang perasaannya terhadap wanita yang ia sukai. ovi, menurut lo gw pantes gak kalo jadian sama ifah(salah satu siswa tempat ranto sekolah)..?” kata ranto curhat kepada ovi.”owh .. pantes kok , emangnya sejak kapan lo suka sama dia ..?” balas ovi. lumayan lama sih.,sejak kita kelas satu SMP”.”ooh .. cepetan deh lo tembak ,, nanti keburu keduluan orang ajah,, nyesel lo” kata ovi sambil tersenyum pahit. Nampaknya ovi tidak senang dengan kabar tersebut. Mungkin ia belum merelakan ranto untuk mencari pacar, kerana ia takut ranto melupakannya. Tetapi ia sadar bahwa ranto tidak akan melupakannya, karena mereka sudah berteman cukup baik. ovi sepakat untuk membantu ranto agar mendapatkan wanita yang sudah lama ia idam-idamkan. Dengan perlahan namun pasti, ovi pun mendekati ifah untuk mendekatkan ifah dengan ranto. Lama-kelamaan ifah dan ranto pun semakin dekat dan selang satu bulan , akhirnya mereka berdua pun jadian. Ranto sangat berterima kasih kepada ovi, karena ia telah membantunya mendapatkan wanita yang telah lama ia idam-idamkan.
            Meskipun ovi belum rela melepas ranto, tetapi demi menjaga tali persahabatan mereka berdua, agar mereka berdua tetap bersahabat, ovi pun rela membantu meskipun hatinya sakit. Hanya untuk persahabatan mereka. Ovi sendiri belum mempunyai pacar, karena ia masih ingin bebas bergaul dengan siapa saja, dimana saja, kapan saja. Ia masih ingin menikmati waktunya yang menyenangkan, yaitu masa-masa disekolah, masa yang tidak mudah untuk dilupakan sampai kita tua nanti.

SELESAI


0 comments:

Post a Comment