Ada seorang anak laki-laki
tampan dan rupawan yang bersekolah di sebuah sekolah menengah pertama di
daerah kampung ranggon. Lelaki ini bernama Ranto. Ranto baru menduduki bangku
kelas dua SMP. Di kelas, Ranto dikenal sebagai anak yang rajin dan
pandai. Ia duduk bersama teman-teman dekatnya yang juga rajin dan pandai.
Teman-temannya yakni Aji, Andi, Putro, Rama, dan Eja. Mereka selalu bermain
bersama, baik di sekolah maupun di rumah. Hampir setiap jam istirahat mereka
selau bermain bola bersama di lapangan sekolah.Di kelasnya, Ranto disayangi
oleh para guru ternasuk guru Bahasa Inggris. Ia bernama Bu. Saras. Di sekolah,
Bu Saras disukai hampir oleh semua murid. Sebab ia adalah guru yang sangat baik
dan juga ramah. Selain itu Bu. Saras juga mau menjadi teman curhat untuk
murid-muridnya. Karena usia Bu. Saras masih agak muda jadi ia bisa memberi
bantuan atau jalan keluar yang terbaik untuk para murid yang curhat dengannya.
Ranto mempunyai prestasi yang bagus di sekolahnya. Dari ia duduk di kelas satu,
ia selalu mendapatkan ranking di kelasnya. Sampai sekarang dia juga masih
mempertaankan prestasinya. Akan tetapi, Ranto pernah mendapat kasus pada
pelajaran Agama. Ia tidak mengerjakan tugas dari gurunya. Gurunya itu bernama
Pak. Suto. Selain sebagai guru Agama, Pak. Suto juga bertugas sebagai Guru BK
(Bimbingan Konseling), sekaligus juga sebagai wali kelas di kelas Ranto.Pak
Suto sudah dikenal oleh para murid di sekolah Ranto. Pak Suto terkenal sebagai
guru paling menyebalkan di sekolah itu, sebab dia selalu membesar-besarkan
masalah. Hmmm..,,sampai-sampai Cuma gara-gara Ranto tidak mengerjakan tugas
darinya, Ranto mendapat surat panggilan untuk orangtuanya. Tidak Cuma Ranto
saja yang mendapat surat panggilan, tetapi hampir semua teman-temannya juga
dapat. Terkecuali murid kesayangannya yaitu Nissa, ‘Aii, dan Inda. Mereka
bertiga, satu-satunya yang mengerjakan tugas.
Pada suatu hari, seperti biasa, ranto bersama teman-temannya bermain sepak bola
di lapangan sekolah. Diam-diam ada seorang siswi yang memperhatikan ranto. Ia
bernama Ovi. Ovi memang sering sekali memperhatikan ranto. Diam-diam ovi
ternyata mengagumi sosok ranto, yang pandai, soleh, dan ramah. Saat sedang
assik memperhatikan ranto, ovi tidak sadar jika ada seorang siswa yang sedang
memperhatikannya, yaitu sarni. Sarni adalah salah satu teman baik ovi. “ Nah,
ketauan loe .., lagi ngeliatin siapa tuh .. ?” kata sarni meledek ovi. “ah
enggak ,, apaan sih lo ..”. pasti lagi ngeliatin ranto yaa ,, ngaku ajah deh
..!!” balas sarni lagi. “kalo iya emangnya kenapa ..?? gak boleh ., kan Cuma
ngeliatin” ucap ovi dengan ragu. “Oohh gitu, Cuma ngeliatin atau merhatiin .,
kok gitu banget ngeliatinnya ., ampe gak kedip-kedip..” kata sarni terus
meledek ovi. Karena sarni yang terus-terus meledek ovi dengan suara yang keras,
maka perhatian ranto pun teralihkan kepada mereka. “ada apa sih..? kok
bawa-bawa nama gw segala ..!!?” kata ranto menegur ovi dan sarni. “ah enggak
kok , orang kita Cuma bercanda” kata ovi mengelak. “boong-boong ,, orang dari
tadi ovi ngeliatin lo terus,, makanya gw ledekin
aja deh ..”sahut sarni membalas. Karena malu akan perkataan sarni kepada ranto,
akhirnya ovi pun pergi ke dalam kelas meninggalkan mereka berdua.
Bel masuk pun berbunyi, seluruh siswa segera masuk kedalam kelasnya
masing-masing. Karena ovi masih merasa malu atas kejadian saat istirahat tadi,
ovi pun malu untuk menegur ranto lagi. Sarni meminta maaf kepada ovi dan berjanji
tidak akan berbuat seperti itu lagi. Karena sarni merasa sangat bersalah kepada
ovi, akhirnya sarni pun berbicara kepada ranto soal kejadian saat istirahat
tadi. Ranto pun mengerti dan ingin membuat ovi bisa melupakan kejadian tadi.
Awalnya ranto hanya menyapa, tapi lama-kelamaan ia menjadi sering ngobrol
bersama. Ovi tentu sangat senang karena dapat berteman baik dengan ranto.
Tetapi, perlahan-lahan rasa ovi yang dahulunya menyukai ranto, menghilang
begitu saja. Mungkin karena ovi sudah cuckup mengenal ranto, dan menganggap
ranto sebagai satu-satunya sahabat laki-laki yang ovi punya. Ia juga tidak
mengerti mengapa ini bisa terjadi. Ranto memang sangat baik dan perhatian
kepadanya. Tapi ovi tetap menganggap rasa yang ia miliki sekarang adalah rasa persahabatan.
Begitu juga dengan ranto, ranto pun menganggap rasa itu hanya sekedar rasa
persahabatan.
Pada suatu hari, ranto curhat kepada ovi tentang perasaannya terhadap wanita
yang ia sukai. “ovi,
menurut lo gw pantes gak kalo jadian sama ifah(salah satu siswa tempat ranto
sekolah)..?” kata ranto curhat kepada ovi.”owh .. pantes kok , emangnya sejak
kapan lo suka sama dia ..?” balas ovi. “lumayan
lama sih.,sejak kita kelas satu SMP”.”ooh .. cepetan deh lo tembak ,, nanti keburu
keduluan orang ajah,, nyesel lo” kata ovi sambil tersenyum pahit. Nampaknya ovi
tidak senang dengan kabar tersebut. Mungkin ia belum merelakan ranto untuk
mencari pacar, kerana ia takut ranto melupakannya. Tetapi ia sadar bahwa ranto
tidak akan melupakannya, karena mereka sudah berteman cukup baik. ovi sepakat
untuk membantu ranto agar mendapatkan wanita yang sudah lama ia idam-idamkan.
Dengan perlahan namun pasti, ovi pun mendekati ifah untuk mendekatkan ifah
dengan ranto. Lama-kelamaan ifah dan ranto pun semakin dekat dan selang satu
bulan , akhirnya mereka berdua pun jadian. Ranto sangat berterima kasih kepada
ovi, karena ia telah membantunya mendapatkan wanita yang telah lama ia
idam-idamkan.
Meskipun ovi belum rela melepas ranto, tetapi demi menjaga tali persahabatan
mereka berdua, agar mereka berdua tetap bersahabat, ovi pun rela membantu
meskipun hatinya sakit. Hanya untuk persahabatan mereka. Ovi sendiri belum
mempunyai pacar, karena ia masih ingin bebas bergaul dengan siapa saja, dimana
saja, kapan saja. Ia masih ingin menikmati waktunya yang menyenangkan, yaitu
masa-masa disekolah, masa yang tidak mudah untuk dilupakan sampai kita tua
nanti.
SELESAI
0 comments:
Post a Comment