Friday, September 21, 2012

Penyakit Seks Menular

Penyakit menular seksual adalah penyakit yang dapat ditularkan
dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual.
Seseorang berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan
seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral
maupun anal. Bila tidak diobati dengan benar, penyakit ini dapat
berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya
kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian.

Tanda dan gejala PMS
Karena bentuk dan letak alat kelamin laki-laki berada di luar tubuh,
gejala PMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan. Tandatanda
PMS pada laki-laki antara lain:
1. berupa bintil-bintil berisi cairan,
2. lecet atau borok pada penis/alat kelamin,
3. luka tidak sakit;
4. keras dan berwarna merah pada alat kelamin,
5. adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam,
6. rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin,
7. rasa sakit yang hebat pada saat kencing,
8. kencing nanah atau darah yang berbau busuk,
9. bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian
berubah menjadi borok.
Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali
tidak disadari. Jika ada gejala, biasanya berupa antara lain:
1. rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan
seksual,
2. rasa nyeri pada perut bagian bawah,
3. pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin,
4. keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa
gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya,
5. keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal,
6. timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual,
7. bintil-bintil berisi cairan,
8. lecet atau borok pada alat kelamin.

Cara menghindarkan diri dari PMS
Bagi remaja yang belum menikah, cara yang paling ampuh adalah
tidak melakukan hubungan seksual, saling setia bagi pasangan
yang sudah menikah, hindari hubungan seksual yang tidak aman
atau berisiko, selalu menggunakan kondom untuk mencegah
penularan PMS, selalu menjaga kebersihan alat kelamin. Jenisjenis
PMS. Ada banyak macam penyakit yang bisa digolongkan
sebagai PMS. Di Indonesia yang banyak ditemukan saat ini adalah
gonore (GO), sifilis (raja singa), herpes kelamin, klamidia,
trikomoniasis, kandidiasis vagina, kutil kelamin.

Pengobatan PMS
Kebanyakan PMS dapat diobati, namun ada beberapa yang tidak
bisa diobati secara tuntas seperti HIV/AIDS dan herpes kelamin.
Jika kita terkena PMS, satu-stunya cara adalah berobat ke dokter
atau tenaga kesehatan. Jangan mengobati diri sendiri. Selain itu,
pasangan kita juga harus diobati agar tidak saling menularkan
kembali penyakit tersebut. Mitos-mitos seputar PMS. Perlu
diketahui bahwa PMS tidak dapat dicegah hanya dengan memilih
pasangan yang kelihatan bersih penampilannya, mencuci alat
kelamin setelah berhubungan seksual, minum jamu-jamuan, minum
antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan seks.

Sifilis
Sifilis adalah suatu penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidum, bentuknya sangat kecil. Bakteri tersebut
umumnya hidup di mukosa (saluran) genetalia, rektum, dan mulut
yang hangat dan basah. Bakteri penyebab sifilis dapat ditularkan
dari satu orang ke orang yang lain melalui hubungan genito-genital
(kelamin-kelamin) maupun oro-genital (seks oral). Sifilis tidak
ditularkan tanpa hubungan seksual, apalagi melalui benda mati
seperti misalnya bangku, tempat duduk toilet, handuk, gelas, atau
benda-benda lain yang bekas digunakan atau dipakai oleh
pengindap. Sifilis merupakan penyakit kronis yang berkembang
lewat beberapa stadium. Gambaran klinis:
1. Sifilis primer, tanda klinis yang pertama muncul adalah tukak,
dapat terjadi di mana saja di daerah genitalia eksterna, 3
minggu setelah kontak. Lesi dapat khas, akan tetapi dapat juga
tidak khas. Jumlah tukak biasanya hanya satu, meskipun dapat
juga multipel. Lesi awal biasanya berupa papul yang
mengalami erosi, teraba keras karena terdapat indurasi.
Permukaan dapat tertutup krusta dan terjadi ulserasi.
2. Sifilis sekunder, berupa berbagai ruam pada kulit, selaput
lendir, dan organ tubuh. Dapat disertai demam, malaise. Juga
adanya kelainan kulit dan selaput lendir dapat diduga sifilis
sekunder.
3. Sifilis laten merupakan stadium sifilis tanpa gejala klinis, akan
tetapi pemeriksaan serologis reaktif. Dalam perjalanan penyakit
sifilis selalu melalui tingkat laten, selama bertahun-tahun atau
seumur hidup. Diagnosis sifilis laten ditegakkan setelah
diperoleh anamnesis yang jelas, hasil pemeriksaan fisik yang
menunjukkan adanya kelainan yang awal mulanya di sebabkan
oleh sifilis.
4. Sifilis lanjut berupa endorteritis obliterans pada bagian ujung
arteriol dan pembuluh darah kecil yang menyebabkan
peradangan dan nekrosis.

Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan penyakit infeksi protozoa yang
disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, biasanya ditularkan
melalui hubungan seksual dan sering menyerang saluran kencing
bagian bawah pada wanita. Masa tunas Trichomonas vaginalis
sulit untuk dipastikan, tetapi diperkirakan berkisar antara 3 sampai
28 hari. Pada wanita sering tidak menunjukkan keluhan maupun
gejala sama sekali. Bila ada keluhan biasanya berupa lendir
vagina yang banyak dan berbau. Lendir vagina yang klasik
berwarna kehijauan dan berbusa, biasanya hanya ditemukan
pada 10 - 30% penderita. Lendir vagina sering menimbulkan rasa
gatal dan perih pada vulva serta kulit sekitarnya. Keluhan lain
yang mungkin terjadi adalah pendarahan setelah melakukan
hubungan kelamin dan perdarahan diantara menstruasi. Pada
pemeriksaan penderita dengan gejala vaginitis akut, tampak
edema dan eritema pada labium yang terasa nyeri, sedangkan
pada vulva dan paha bagian atas kadang-kadang ditemukan
abses-abses kecil dan maserasi yang disebabkan oleh fermen
proteolitik dalam duh tubuh.

Kandidiasis
Kandidiasis adalah infeksi saluran kelamin yang disebabkan oleh
Candida albicans dan ragi (Yeast) lain dari genus kandida. Infeksi
biasanya bersifat local. Selain pada vulva atau vagina, juga pada
hidung, mulut, tenggorok, usus, dan kulit. Candida adalah
mikroorganisme oportunis, dapat dijumpai di seluruh badan,
terutama dalam mulut, kolon, kuku, vagina, dan saluran anorektal.
Gejala yang biasanya muncul pada kandidosis adalah keluhan
panas, atau iritasi pada vulva dan keputihan yang tidak berbau.
Pada pemeriksaan terdapat vulvitis, dengan eritema dan edema
vulva, fisura perineal, pseudomembran dan lesi satelit
papulopustular disekitarnya. Gejala khas adalah rasa gatal atau
iritasi disertai keputihan tidak berbau, atau berbau asam (masam).
Keputihan biasa banyak, putih keju atau seperti kepala susu atau
krim. Tetapi kebanyakkan sedikit dan cair, atau seperti susu
pecah. Pada dinding vagina biasanya dijumpai gumpalan keju.
Pada vulva atau vagina terdapat radang, disertai maserasi,
pseudomembran fisura dan lesi satelit papulopostular.

Gonore
Gonore (GO) adalah penyakit menular seksual (PMS), yang
disebabkan oleh kuman yang bernama Neisseria gonorrhoaea
yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum (usus
bagian bawah), tenggorokan maupun bagian putih mata
(Gonorhoaea Conjugtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran
darah kebagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
Pada wanita, gonore bisa naik ke saluran kelamin dan
menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga menimbulkan
nyeri panggul dan gangguan reproduksi. Diperkirakan terdapat
lebih dari 150 juta kasus gonore di dunia setiap tahunnya,
meskipun di beberapa negara cenderung menurun, namun
negara lainnya cenderung meningkat. Penularan penyakit gonore
(GO) yang lazimnya terjadi, adalah dengan melakukan hubungan
seks, ataupun dengan variasinya antara lain: oral-seks (terjadinya
faringitis GO), anal-seks (terjadinya proktitis GO) juga terjadinya
gonoblenorrhoea pada mata bayi yang baru lahir dari ibu-ibu yang
menderita GO ataupun terjadinya kolpitis GO pada bayi atau anak
wanita karena orang tua atau pengasuh yang merawat sehariharinya
menderita GO adalah merupakan cara penularan lain
yang dapat terjadi karena hidup yang tidak higienis.
Ciri-ciri orang yang terkena gonore adalah: apabila pria, ia akan
merasa panas ketika buang air kecil (kencing), dan bila diamati,
ternyata setelah mengeluarkan air seni, dari ujung alat kelaminnya
akan terlihat adanya nanah yang ikut terbawa keluar. Pada wanita
gonore umumnya tidak menimbulkan rasa panas atau sakit,
terkecuali jika ia terjangkit penyakit keputihan dengan gejala
keluarnya semacam lendir atau cairan kuning kehijau-hijauan
(semacam nanah), dalam jumlah yang cukup banyak. Selain
menimbulkan rasa panas dan bernanah, gonore juga dapat
menyebabkan merah dan bengkak pada ujung alat kelamin kaum
pria, juga di sekeliling vagina (liang senggama) kaum wanita yang
terinfeksi gonore.

HIV/AIDS
Perdebatan seputar asal-usul AIDS telah sangat menarik
perhatian dan sengketa sejak awal epidemi. Namun, bahaya
mencoba mengenali dari mana AIDS berasal. Orang-orang dapat
menggunakannya sebagai bahan perdebatan untuk menyalahkan
kelompok tertentu atau gaya hidup.
Kasus AIDS pertama ditemukan di AS pada 1981, tetapi kasus
tersebut hanya sedikit memberi informasi tentang sumber
penyakit ini. Sekarang ada bukti jelas bahwa AIDS disebabkan
oleh virus yang dikenal dengan HIV. Jadi untuk menemukan
sumber AIDS kita perlu mencari asal-usul HIV. Asal-usul HIV
bukan hanya menyangkut masalah akademik, karena tidak hanya
memahami dari mana asal virus tersebut tetapi juga bagaimana
virus ini berkembang menjadi penting sekali untuk
mengembangkan vaksin HIV dan pengobatan yang lebih efektif.
Juga, pengetahuan tentang bagaimana epidemi AIDS timbul
menjadi penting dalam menentukan bentuk epidemi di masa
depan serta mengembangkan pendidikan dan program
pencegahan yang efektif.

Tanda-tanda dan gejala HIV/AIDS
Pesakit AIDS akan mengalami gejala-gejala seperti di bawah:
• Penurunan berat badan sehingga 10% yang tidak diketahui
puncaknya
• batuk yang kronik dan berterusan
• Demam yang berpanjangan. Demam ini berlaku secara
berkala ataupun berterusan
• Pembengkakan nodus limfa terutamanya di leher, ketiak dan
selakangan.
• Terserang herpes zoster yang berulang-ulang. Herpes zoster
merupakan infeksi saraf oleh virus yang dicirikan oleh
kehadiran lepuhan pada kulit.
• Kandidiasis di mulut dan tekak. Kandidiasis merupakan
sejenis penyakit yang disebabkan oleh sejenis kulat (fungus).

Cara menghindar dari HIV/AIDS?
• Lebih aman berhubungan seks dengan pasangan tetap (tidak
berganti-ganti pasangan seksual).
• Hindari hubungan seks di luar nikah.
• Menggunakan kondom jika melakukan hubungan seksual
berisiko tinggi seperti dengan pekerja seks komersial.
• Sedapat mungkin menghindari tranfusi darah yang tidak jelas
asalnya; menggunakan alat-alat medis dan non media yang
terjamin streril.

0 comments:

Post a Comment