Di sebuah daerah yang
terpencil, terdapat seorang gadis yang berusia 20 tahun. Gadis itu bernama Laras.
Ia hanya tinggal berdua dengan adiknya yang bernama Andi. Mereka berdua tinggal
di sebuah gubuk kecil yang kumuh. Sejak kecil, mereka sudah di tinggal kedua
orang tua nya. Sehari-hari, Laras mencari uang dengan bekerja sebagai pemulung. Karena tidak mempunyai
biaya, laras dan andi terpaksa putus sekolah. Laras adalah gadis yang sangat
baik hati dan suka menolong, meskipun ia sendiri tidak punya.
Pada suatu hari, Laras
pergi bekerja mencari barang bekas untuk di jual. Tiba-tiba ia melihat sebuah
benda bersinar di atas sebuah batu yang cukup besar. Ternyata, benda bersinar
itu adalah sebuah cincin berwarna perak. Laras pun mengambil cincin itu,
kemudian memakainya. Karena hari sudah sore, laras pun pulang ke rumah dan
menceritakan kejadian tersebut kepada Andi. Andi nampak senang dan berkata”Kak,
bagaimana kalau cincin itu kita jual saja? Kan kita sedang membutuhkan uang
untuk makan Kak..”. Laras pun menjawab”Ia, tapi kakak sangat menyukai cincin
yang indah ini”. “memangnya kita bisa hidup hanya dengan sebuah cincin!” sahut Andi
lagi. Setelah lama berdebat, akhirnya Laras pun memikirkan kembali apakah
cincin itu akan ia jual atau tidak.
Keesokan harinya, Laras
setuju kalau cincin itu akan ia jual untuk membeli makanan. Siang harinya, ia
pergi menjual cincin itu ke toko emas. Dalam perjalanan, ia menolong seorang
nenek tua yang sedang kecopetan. Kemudian nenek itu berterima kasih kepada Laras.
Sebagai ucapan terima kasihnya, nenek itu mengajak Llaras makan siang di sebuah
restoran mewah. Sambil makan, mereka pun berbincang-bicang membicarakan tentang
kehidupan Laras. Karena nenek tua itu kasihan melihat keadaan Laras, nenek itu
pun mempekerjakan Laras sebagai salah satu pegawai di perusahaan milik cucunya. Laras pun sangat bersyukur
karena sekarang ia sudah memiliki pekerjaan tetap hanya dengan ijasah SMA.
Selesai makan, Laras pun diantar pulang menggunakan mobil milik nenek tua itu.
Setibanya di rumah, Laras pun menceritakan kejadian baik itu kepada Lndi. Laras
lupa akan niatnya sebelumnya, yaitu menjual cincin untuk makan.
Saat itu ia berfikir
tidak usah lagi menjual cincinnya, karena ia sudah diberi uang untuk mereka
berdua makan selama beberapa hari. Tetapi, laras masih heran kenapa kejadian
itu bisa terjadi begitu saja. Padahal selama ini ia tidak pernah mengalami hal
seberuntung ini. Laras pun berkata kepada Andi”apakah yang menyebabkan semua
keberuntungan ini terjadi adalah cincin ini?” Andi pun menjawab” Yaa.. bisa
saja Kak, mungkin memang benar cincin ini dapat memberi keberuntungan kepada
siapa saja orang yang memakainya”. Karena sudah larut malam, mereka berdua pun
tidur dengan perasaan heran.
Esok paginya, Laras
pun pergi bekerja dengan semangat. Laras tidak menyia-nyiakan kesempatan ini,
ia bekerja dengan sangat giat. Tak terasaLaras sudah 6 bulan bekerja dengan
prestasinya yang semakin membaik. Karena
melihat prestasi Laras yang bagus, Romi cucu nenek yang memberi Laras pekerjaan
pun menaikkan pangkat Laras menjadi lebih tinggi lagi. Mendengar kabar itu pun
andi sangat gembira. Sekaran Laras sudah mempunyai rumah, meskipun tidak
terlalu besar. Andi juga dapat melanjutkan sekolahnya yang sempat terputus. Meskipun
begitu, Laras dan Andi tidak pernah bersikap sombong kepada tetangganya yang
dulu, saat mereka masih tinggal di gubuk reok peninggalan orang tuanya. Setiap
bulan mereka selalu berkunjung dan membawa makanan, pakaian, dll untuk
tetangga-tetangganya.
Meskipun begitu,
mereka juga tidak pernah boros dan berfoya-foya. Mereka sangat rajin menabung
dan belajar dengan giat. Selama 2tahun, prestasi laras di perusahaan semakin
baik bahkan baru 5 tahun bekerja, Laras sudah menduduki kursi manager. Ia juga
sudah mempunyai rumah lantai 2 yang sangat besar lengkap dengan taman, bagasi,
dan kolam renang. Tidak hanya itu, ia juga sudah memiliki se buah mobil
mercedes s-class, mobil xenia dan sebuah motor Honda Mega Pro milik Andi.
Meskipun begitu, mereka berdua tidak pernah bersikap sombong kepada siapa pun.
Mereka tetap rendah hati dan demawan. Laras juga pernah mengeluarkan dana yang
cukup besar untuk membangun sebuah masjid di daerah dekat rumahnya. Tidak hanya
itu, setiap idhul adha laras dan andi pun menyumbangkan dua ekor sapi kepada masjid yang laras bangun.
Laras benar-benar
yakin bahwa semua yang ia miliki sekarang adalah berkat cincin yang dulu ia
temukan. Ia pun bersyukur kepada Tuhan karena ia telah diberikan cincin yang
membuat hidupnya sampai sekarang ini. tetapi, semua yang ia miliki sekarang
adalah juga berkat kerja keras dan usahanya.
“Jadi, jika kalian ingin sukses, maka kalian harus rajin
belajar, menabung, beramal, dan beribadah agar kalian dapat memiliki hidup
bahagia dikemudian waktu.”
Selesai
KARYA : ARMAJAYANTI N.
0 comments:
Post a Comment